Terjemahan disediakan oleh mesin penerjemah. Jika konten terjemahan yang diberikan bertentangan dengan versi bahasa Inggris aslinya, utamakan versi bahasa Inggris.
Tantangan dan keterbatasan
Bergantung pada beberapa faktor, ada beberapa tantangan dan batasan yang perlu dipertimbangkan saat merancang dan menggabungkan ruang data, termasuk 10 yang paling banyak diamati berikut ini:
-
Kompleksitas teknis - Menyiapkan dan memelihara ruang data memerlukan beberapa keahlian teknis, terutama di bidang-bidang seperti integrasi data, tata kelola data, dan keamanan siber. Organizations yang tidak memiliki profesional terampil untuk mengelola tugas-tugas ini mungkin berjuang untuk mendapatkan manfaat penuh dari membangun ruang data.
-
Masalah kualitas data — Ruang data bergantung pada data berkualitas tinggi agar berfungsi secara efektif. Namun, kualitas data tetap menjadi tantangan yang signifikan, terutama ketika berhadapan dengan sistem warisan, sumber data yang berbeda, dan kesalahan manusia. Memastikan akurasi, kelengkapan, dan konsistensi data di semua kumpulan data sangat penting tetapi seringkali sulit dicapai.
-
Tantangan integrasi — Menggabungkan data dari berbagai sumber menjadi satu tampilan terpadu dapat menjadi tugas yang kompleks. Format data, skema, dan semantik yang berbeda dapat menciptakan tantangan integrasi yang membutuhkan waktu dan sumber daya yang signifikan untuk diselesaikan.
-
Masalah privasi dan keamanan data — Ruang data harus memastikan privasi dan keamanan informasi sensitif, terutama di industri, seperti perawatan kesehatan atau keuangan, yang tunduk pada peraturan ketat. Menerapkan langkah-langkah keamanan yang kuat dan menjaga kerahasiaan data sangat penting tetapi tidak selalu mudah.
-
Hambatan budaya dan adopsi — Mendorong kolaborasi dan berbagi data di berbagai departemen atau organisasi dapat menjadi tantangan. Beberapa tim atau organisasi mungkin ragu-ragu untuk membagikan data mereka, mengutip kekhawatiran tentang kekayaan intelektual, persaingan, atau pengalaman negatif masa lalu.
-
Keterbatasan skalabilitas — Karena volume data terus bertambah, ruang data harus diskalakan untuk mengakomodasi peningkatan tersebut. Namun, penskalaan dapat menimbulkan tantangan baru, seperti mengelola data dalam jumlah yang lebih besar, memastikan kinerja, dan menjaga kualitas data. Keterbatasan tersebut dapat terjadi pada tingkat tata kelola maupun pada tingkat peserta.
-
Biaya dan ROI — Menerapkan dan memelihara ruang data memang menimbulkan beberapa biaya, termasuk biaya infrastruktur, personel, dan perangkat lunak. Pastikan untuk memproyeksikan dan menunjukkan pengembalian investasi (ROI) yang jelas untuk membangun ruang data, terutama pada tahap awal implementasi.
-
Kurangnya standardisasi — Kurangnya standardisasi dalam format data, skema, dan ontologi dapat menyulitkan sistem yang berbeda untuk berkomunikasi dan berbagi data secara efektif. Menetapkan standar dan kerangka kerja umum dapat membantu mengatasi tantangan ini.
-
Manajemen perubahan — Merancang atau bergabung dengan ruang data memerlukan perubahan signifikan pada alur kerja, proses, dan budaya yang ada. Mengelola perubahan ini dapat menjadi tantangan, terutama dalam organisasi dengan kebiasaan yang mengakar atau resistensi terhadap teknologi baru.
-
Pertimbangan etis — Dengan meningkatnya penekanan pada pengambilan keputusan berbasis data serta model bisnis inovatif berdasarkan data, kekhawatiran tumbuh tentang bias. Ini termasuk bias dalam data yang dipertukarkan dan dalam layanan yang ditawarkan dalam ruang data. Memastikan keadilan, akuntabilitas, dan transparansi dalam ruang data sangat penting, tetapi membutuhkan pertimbangan dan upaya yang cermat.
Dengan mengakui dan mengatasi tantangan dan keterbatasan ini, organisasi Anda dapat lebih memahami potensi rintangan saat membangun atau bergabung dengan ruang data dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya.